17 Agustusan : Daftar perlombaan untuk memeriahkan hari kemerdekaan RI

Judul :17 Agustusan : Daftar perlombaan untuk memeriahkan hari kemerdekaan RI. Label: , .
17 agustus , selalu dimeriahkan oleh perlombaan di tengah masyarakat baik yang diikuti oleh anak-anak , remaja hingga dewasa dan orang tua. Mulai dari makan krupuk hingga lomba memasak , bahkan tak jarang lomba balap becak sambil beratraksi meliuk-liuk menampilkan keahlian mereka mengolah becak.

Hakekatnya banyak sekali perlombaan yang ada namun secara garis besar ada sekitar 20an yang sering didapati diperlombakan di gang-gang atau kampung-kampung di seluruh kota di indonesia , antara lain adalah:

1. Panjat Pinang
Sapa yang tidak kenal lomba "Panjat Pinang" ? Panjat pinang menjadi permainan paling populer dalam daftar ini karena lomba tersebut menggambarkan perjuangan untuk mencapai kemerdekaan, kesulitan-kesulitan yang dihadapi, kegagalan yang menjadi cambuk untuk terus berjuang, kerelaan untuk melepas keinginan pribadi demi kepentingan bersama dan tentunya kekompakan dan persatuan untuk meraih kemerdekaan.

Sejarah permainan ini sebenarnya cukup ironis. Pada jaman penjajahan Belanda setiap ada hajatan besar maka orang Belanda akan membuat perlombaan ini untuk melihat kesulitan orang pribumi mengambil hadiah di atas dan hal itu menghibur mereka. Para penjajah tertawa melihat aksi-aksi para pemain demi mengambil hadiah yang tidak seberapa. Ada beberapa pandangan dan usulan untuk meniadakan permainan ini karena dianggap merendahkan martabat bangsa Indonesia. Tapi menurut saya pribadi justru persetan dengan semua itu. Jika seseorang sudah melakukan panjat pinang bersama-sama teman barulah semangat sebenarnya yang terkandung dapat dipahami.
2. Balap Karung
Lomba balap karung merupakan lomba yang cukup populer diadakan pada saat hari kemerdekaan RI. Para peserta lomba diminta mengenakan karung sebagai sarung dan berlomba dengan melompat-lompat menuju garis finish. Permainan unik ini digemari karena mudah dan murah, hanya memerlukan karung sebagai media permainan.

Konon ketika Indonesia masih dalam masa penjajahan, semua bahan yang bisa dipakai untuk dijadikan kain diambil oleh para penjajah dan yang tersisa hanyalah plastik, karet dan karung. Mau tidak mau para pendahulu kita mengenakan kain berbahan karung goni yang panas dan sangat gatal jika dipakai.

Moral dari permainan ini adalah walaupun kaki terbelenggu dan tubuh sering terjerembab, namun bangsa Indonesia tidak akan pernah berhenti berusaha mencapai titik akhir perjuangan, yaitu kemerdekaan dari semua jenis penjajahan.

3. Tarik Tambang
Tarik tambang dimainkan oleh berbagai bangsa di dunia. Kemungkinan dimainkan pertama kali di India dibuktikan dari cerita mitos mengenai raksasa yang main tarik tambang. Mitos Skandinavia juga menceritakan tarik tambang dengan kulit hewan untuk mengetes kekuatan kulit tersebut. Selain itu ternyata tarik tambang juga pernah dimainkan di Olimpiade.

Di Indonesia tarik tambang menjadi permainan wajib dalam setiap acara 17-an. Kedua tim memegang masing-masing ujung dari tambang dan berusaha menarik tim lainnya melewati garis batas yang sudah ditentukan. Pemenang ditentukan begitu sebuah kain/penanda lainnya yang disematkan di tengah-tengah tali melewati garis atau tim lawan sudah jatuh seluruhnya dan tidak bisa menarik lagi.

Permainan ini dimainkan pria dan wanita. Dibutuhkan kekuatan dan koordinasi untuk dapat mengerahkan tenaga yang tepat pada waktu yang sama. Sebuah tim yang kompak lebih baik dari sebuah tim yang tidak kompak meskipun anggotanya lebih bertenaga. Pesan dari permainan ini adalah kerjasama dan meskipun terkesan membosankan untuk menekankan pada hal itu namun kekompakan dan persatuan dalah salah satu modal kemerdekaan.

4. Balap Bakiak
Permainan bakiak merupakan sebuah permainan dimana beberapa orang dalam satu tim (biasanya tiga orang) menggunakan sandal yang diikat pada sepasang kayu yang sama. Tim tersebut kemudian berlomba dengan tim-tim lain untuk mencapai garis finis dan menjadi pemenang. Dalam permainan ini kesulitan utama adalah menyelaraskan gerakan kaki para pemain.

Permainan ini sangat asyik untuk dimainkan karena sisi kompetisi yang ditawarkan. Selain itu bermain bakiak mempererat persaudaraan karena harus menyelaraskan gerakan kaki. Hal ini yang menjadi moral dari permainan ini adalah kemerdekaan hanya bisa dicapai dengan menyelaraskan hati dan pikiran untuk satu tujuan merdeka. Saat ini banyak orang harus belajar bermain bakiak bersama di Indonesia yang sudah sangat tidak bersatu.

5. Makan Krupuk
Dalam lomba ini para peserta berusaha memakan kerupuk yang digantung di atas tali (rafia) yang ditempatkan di atas kepala para pemain. Tujuan permainan adalah menghabiskan kerupuk yang digantung dan pemenangnya adalah yang berhasil menghabiskannya pertama kali. Makan kerupuk tentu saja mudah, tapi coba lakukan dengan tangan yang diikat di belakang dan tak boleh digunakan untuk membantu memegang krupuk yang bergoyang-goyang. Biasanya permainan ini dipersulit dengan mengekang tangan di belakang atau menutup mata para peserta.

Kesulitan timbul ketika hendak memakan kerupuk biasanya gigi/muka akan menghantam kerupuk sehingga kerupuk bergoyang dan menjauh dari peserta sehingga peserta harus mengejar kerupuk tersebut. Permainan yang mengundang gelak tawa ini dimainkan oleh anak-anak sampai dewasa. Permainan lain yang mirip dengan permainan ini adalah mengambil koin dari gumpalan oli.

Moral dari permainan ini adalah kemerdekaan tidaklah cukup, masih banyak kesulitan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah pangan. Meskipun permainan ini meriah dan menghibur, warga juga diingatkan bahwa untuk mengisi kemerdekaan kita masih harus banyak berjuang.

6. Sepakbola pake sarung atau daster
Permainan sepak bola yang merupakan olahraga paling populer di dunia dan turunannya yang disebut futsal juga memperoleh tempat tersendiri saat kemeriahan HUT RI. Pada pesta tujuhbelasan tidak pernah ketinggalan diadakan permainan sepak bola atau futsal, tentunya dengan sentuhan unik khas negeri sendiri. Bisa jadi dalam bentuk kostum, pemain didaulat memakai sarung atau (jika pemainnya semua pria) diminta menggunakan pakaian wanita, ada juga yang memakai seragam profesi tertentu bahkan diiringi alunan lagu dangdut, sepakbola tujuhbelasan yang dimeriahkan oleh kaum ibu atau waria juga tidak kalah serunya. Asalkan membuat hati senang modifikasi permainan sepakbola ini akan dijalankan tanpa rasa malu.

Pesan dalam permainan ini jelas yaitu kerja-sama. Tanpa gotong-royong dan kerja-sama tidak akan mungkin kemerdekaan direbut dan diisi. Selain itu kesediaan para pemain untuk bertingkah konyol juga semakin mempertebal kebersamaan dan persaudaraan antar warga.

7. Perang Bantal
Permainan ini biasanya dimainkan dua orang diatas titian atau batang kelapa yang dipasang melintang di atas sungai, sawah atau kolam renang. Kedua pemain duduk di batang tersebut dan menggunakan bantal atau karung yang sudah berisi air atau kapuk untuk menjatuhkan lawannya dari batang kelapa dengan cara memukulkan ke badan musuhnya. Karena batang tersebut biasanya sudah dibuat licin sebelumnya maka menjatuhkan lawan tidaklah sulit. Saking mudahnya malah biasanya kedua pemain jatuh bersamaan ke air. Pemenang ditentukan dengan siapa yang terakhir jatuh ke dalam air.

Gebuk bantal ini dimainkan anak muda hingga orang tua dan biasanya dimainkan oleh kaum lelaki. Permainan ini seru karena biasanya dimainkan di atas air atau empang berlumpur dan penonton yang sepertinya cukup antusias ‘melihat orang lain celaka’ sudah menunggu-nunggu salah seorang pemain segera jatuh ke air. Begitu ada yang jatuh, bisa dipastikan penontonpun akan bersorak-sorai sementara para pemain baik yang jatuh ataupun yang menang nyengir bahagia.

8. Lomba Memasak
Biasanya lomba ini diadakan antar bapak-bapak karena gak seru kalau ibu-ibu yang tukang masak disuruh lomba masak. Ketrampilan bapak-bapak dalam meramu resep masakan dan mendekorasi hidangan adalah poin yang dinilai agar bisa menang dalam perlombaan.

Setelah perlombaan , makanan disantap oleh para ibu-ibu atau sang istri masing-masing. Tak jarang ada ibu-ibu yang bawel dan diam-diam membantu sang suami dalam memberikan bumbu dan mendesign masakan. Lepas daripada itu kegiatan ini sangat menggembirakan sebab mengikutsertakan seluruh warga dalam keriangan menyambut hari kemerdekaan.

9. Lomba Bawa Kelereng
Ini adalah lomba anak-anak yang jamak dilaksanakan pada 17 agustusan , dengan mengemut sebuah sendok yang diatasnya ada kelerengnya mereka adu cepat berjalan menuju garis finish dan kembali lagi ke titik start.

Keahlian menjaga keseimbangan kelereng agar tidak jatuh dari sendok sambil jalan adalah sangat dibutuhkan agar memenangkan perlombaan ini. Mungkin mudah bagi orang dewasa tapi tidak bagi anak-anak dan disinilah kunci serunya perlombaan ini.

10. Lomba Memasukkan Pensil dalam botol
Pensil diikat dengan seutas tali kemudian dililitkan dipinggang dan peserta lomba berusaha memasukkan pensil tsb ke dalam botol. Keseimbangan untuk menjaga pensil tidak bergoyang-goyang dan kemampuan memperkirakan ujung pensil masuk dalam mulut botol sangat diperlukan.

Yang menjadi masalah adalah peserta sebelumnya lari dari garis start menuju ke finish sebab botol berada di titik finish sehingga pensil mengalami guncangan hebat dan tidak mudah untuk menghentikannya. Proses balapan menenangkan goncangan pensil dan memasukkan dalam botol adalah hal yang paling seru dalam perlombaan ini

Dan masih ada 10 lagi jenis perlombaan yang seru dan sering dimainkan di acara agustusan baik diperkampungan maupun diperkantoran antara lain adalah :

11. Menangkap Belut
12. Menangkap Bebek/ Ayam
13. Mengipasi Balon
14. Mencari Koin yang diselipin dibuah semangka
15. Lomba Makan Sebanyak-banyaknya
16. Menangkap Ikan di Kolam
17. Lomba Merias Wajah
18. Lomba Mengisi Air menggunakan ember bocor
19. Lomba Olahraga
20. Lomba Melukis

Silahkan menambahkan sendiri ya.... di komen!

Langganan via email

Enter your email address: