Pulau Biawak terletak di sebelah utara Pulau Jawa bagian tengah. Masuk wilayah administratif Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dan terletak di koordinat 06°56’022’’ LS dan 108°22’015’’ BT. Dengan luas daratan ±742 Ha yang sebagian besar terdiri dari hutan bakau, pulau Biawak menjadi kawasan konservasi endemik burung-burung liar dan (tentu saja) bagi biawak-biawak yang ada disana.
Kepulauan Biawak sebenarnya terdiri dari 3 (tiga) kepulauan besar yaitu Pulau Gosong, Pulau Candikian dan Pulau Biawak itu sendiri.
Selain sebagai kawasan konservasi, Pulau Biawak juga merupakan pulau yang penting bagi jalur pelayaran domestik karena terdapat menara mercusuar peninggalan Belanda yang masih aktif memandu kapal-kapal besar dan kecil hingga saat ini.
Budget dan Rute Perjalanan
Perjalanan dimulai dari Indramayu lanjut ke Pulau Biawak, dan dari kota indramayu menuju ke TPI karangsong biaya sekitar Rp 20.000,-; 30 menit via ojek. Selanjutnya naik Kapal Nelayan (medium) Karangsong – Pulau Biawak, kapasitas (10-15 orang): Rp 1.800.000,- (PP) ; 4 jam
Persiapan yang dibutuhkan
- Apabila merencanakan weekend trip, sebaiknya sampai di pelabuhan sekitar tengah malam lalu dilanjut ke Pulau Biawak, agar pagi mendapatkan pemandangan matahari terbit pada saat di atas kapal ketika menuju ke Pulau Biawak.
- Karena Pulau Biawak merupakan pulau yang dikelilingi karang, pada malam hari biasanya arus surut, sehingga perahu yang ditambatkan di dermaga menjadi terdampar dan baru bisa keluar dermaga setelah air pasang (sekitar 12.00 WIB). Hal ini akan mempengaruhi waktu kepulangan kita sehingga perlu diperhatikan lebih lanjut.
- Selama perjalanan dengan kapal jangan terlalu kenyang agar tidak muntah karena ombak dari Indramayu ke pulau biawak cukup besar.
- Jika masih ada waktu gunakan waktu anda untuk mengunjungi beberapa obyek wisata yang cukup menarik di Indramayu seperti kota tua, wisata kuliner di Sport Center (semacam alun-alun tempat berkumpul warga) dan lain-lain.
Objek Wisata
Ada beberapa objek wisata yang cukup menarik di dalam pulau ini:
(1) Hutan Bakau dan Pinus
Pulau Biawak memiliki hutan bakau yang masih cukup lebat. Selain bakau, pinus juga cukup banyak ditemukan di tengah pulau yang merupakan tempat berkumpulnya burung-burung. Terdapat tangga kayu yang pada awalnya digunakan untuk bisa masuk ke dalam hutan bakau tanpa perlu masuk ke rawa-rawa, namun kondisi pada saat kami datang, tangga kayu tersebut sudah rapuh dan rusak cukup parah.
(2) Biawak
(3) Mercusuar Pulau Biawak
Mercusuar setinggi 65 meter yang ada di Pulau Biawak didirikan pada jaman penjajahan Belanda oleh ZM Willem pada tahun 1872. Arsitektur Mercusuar hampir sama dengan Mercusuar yang ada di Bangka Belitung dan Anyer Tangerang. Mercusuar tersebut masih digunakan hingga saat ini. Dengan anak tangga melingkar yang cukup kecil dan berkarat di dalam mercusuar, perlu kehati-hatian ekstra untuk bisa menaikinya. Setelah sampai di puncak mercusuar, pemandangan lepas pantai dan dermaga pulau Biawak bisa terlihat.
(4) Pulau Gosong
Pulau Gosong ini sebenarnya adalah sebuah atol berbentuk cincin dengan kepala cincinnya merupakan daratan kecil yang ada di atas permukaan laut, sedang tengah-tengah cincin adalah karang dangkal yang tenggelam di permukaan laut.
Berjarak sekitar 1 (satu) jam perjalanan berperahu dari Pulau Biawak, Pulau Gosong ini sebenarnya menarik untuk digunakan berenang dan snorkeling. Sayangnya, karang di Pulau Gosong ini sudah banyak yang rusak, yang konon kabarnya akibat pengerukan untuk pembangunan Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan Exor I sekitar tahun 1980-an. Selain Pulau Gosong, terdapat pula Pulau Candikian.
(5) Bawah Laut
Pulau biawak juga memiliki keindahan bawah laut yg tidak kalah menarik.
Sumber: kaskus